Gold Mining

PT. Graha Jaya Pratama Kinerja

Pengolahan Emas dan Perak yang Tercampur di Dalam Batu

Sumber gambar: geevv.com

1. AMALGAMASI ialah proses pemisahan partikel-partikel emas perak dari partikel-partikel batu  yang tadinya menjadi satu atau gelondongan. Bebatuan ini biasanya di ambil dari dalam tanah dikedalaman tertentu.
Kadar emas perak nya juga berbeda walaupun     dari satu tempat.

Bebatuan ini harus dicuci dengan air biar bersih. Bebatuan di kecilkan pakai palu, dipecah belah paling besar, sebesar telur burung puyuh. Bebatuan ini dimasukan ke dalam tabung/cilinder yang ada tutupnya dan terbuat dari besi, ditambah besi pelor kelacher/bearing dan besi bulat panjang, sebagai alat penumbuk agar bebatuan hancur jadi debu, ditambah air sedikit, ditambah air raksa/mecurry secukupnya dan ditambah kapur sedikit.
Mercurry untuk mengikat partikel-partikel emas perak. Kapur untuk merubah/mengendapkan garam tembaga yang terdapat didalam bebatuan tersebut.


Tutup tabung dipasang. Tabung diputar, ada yang menggunakan mesin, ada yang menggunakan manual/tangan dan ada juga menggunakan tenaga air. Jika diperkirakan bebatuan itu sudah hancur menjadi debu.
Tuang isi tabung keember plastik, ambil besi penubuknya sambil disiram air. Pisahkan debu dari mercury dengan cara dilimbang. Mercury di taruh di kain penyaring/kain yang buat parasut. Tekan kain saring, air raksa keluar. Jika ada yang tertinggal, itu partikel emas perak. Air raksa yang disaring bisa di gunakan lagi untuk process selanjutnya, yaitu process amalgamasi lagi. Untuk mengetahui apa ada emas peraknya hasil amalgamasi tersebut, dibakar dengan solder kemasan ditambah borak sendawa natrium cyanida sedikit dan Sodium Carbonat sedikit.  Jika hasil pembakaran/penyoderan terlihat ada logam yang menggumpal itu adalah emas perak.

Proses amalgamasi ini harus hati-hati, mercury adalah zat kimia berbahaya bisa masuk kedalam tubuh manusia dari lubang pori-pori. Disarankan pakai kaos tangan yang terbuat dari karet. Saat awal perbakaran/penyoderan emas perak hasil amalgamasi ada api kebiruan dan asap yang menyengat baunya, harap pakai masker.

DIAGRAM PROCESS:
CARI BATU – AMALGAMASI – PEMISAHAN – MERCURY DI SARING – DI LEBUR – PEMURNIAN EMAS PERAK.

2. CYANIDASI ialah process pemisahan partikel-partikel emas perak dari bebatuan dan yang lainnya tadinya menjadi satu, dengan cara pelarutan. Emas perak dapat larut di air natriun cyanide, dengan demikian emas perak dapat dipisahkan  dari partikel lainnya. Process ini biasanya dilakukan karena kadar emas perak pada biji tambang tersebut sangat rendah/sangat sedikit sehingga memerlukan process kosentrasi pada hasil tambang tersebut.

Bebatuan yang mengandung biji emas perak dari hasil tambang di cuci dari tanah yang menemper sampai bersih. Hasil tambang yang mengandung emas perak harus melalui prosess penghancuran menjadi molekul, sehingga molekul emas perak benar-benar terpisah dari molekul-molekul lainnya. Pemisahan partikel-partikel yang tadinya menjadi satu gumpalan, karena process  peleburan/penghancuran menjadi terpisah sehingga terjadi Konsentrasi.

Molekul-molekul yang mengadung partikel emas perak tersebut dicampur/dimasukan kedalam larutan campuran air dan natrium cyanida. pH larutan menunjukan 11-12. Pada saat process harus ada gelembung udara dari bawah air larutan, ini untuk mengaduk air. Suhu larutan pada terperatur 85°C.

Waktu pelarutan tergantung dari kecepatan konsentrasi larutan natrium cyanide dan juga tergantung dari kecepatan kosentrasi oksigen. Gelembung udara/angin/oksigen dapat mempercepat process pelarutan, karena oksigen adalah unsur senyawa dengan natrium cyanida dan air, terjadi reaksi kimia bila ada emas peraknya. Angin yang dari arah bawah dapat mengaduk dan memebuat reaksi kimia dari hasil preparasi.

Air hasil process pelarutan tersebut pisahkan dari kotoran/endapan partikel, dengan cara disaring. Endapan hasil saring dicuci, air cuciannya disimpam untuk menambah air larutan natrium  cyanida jika kurang, dan air ini masih mengandung emas perak. Dan air ini bebahaya bagi lingkungan dan diri kita.

Larutan yang mengadung emas perak tersebut dihilangkan oksigannya dulu dengan alat Aerator. Larutan yang mengandung emas perak tersebut di endapkan dengan menaruh lembar seng. Setelah beberapa hari logamnya mengendap, pisahkan endapan dari air larutan. Air larutan tersebut dapat digunakan lagi pada process larutan berikutnya. Pisahkan lembar seng dari endapan. Peras endapan biar agak kering. Taruh dibaskom atau mangkok yang dilapisis keramik. Keringkan edapan dengan api solder atau kompor. Dilebur ditambah sendawa borak natrium cyanide dan Sodium Carbunat sedikit. dipisahkan emas dan peraknya.

Hati-hati natriun cyanida baunya menyengat dan gatal-gatal jika menempel dikulit. Saat membuat larutan cyanide harap memakai sarung tangan dan masker.

DIAGRAM PROCESS:
CARI BEBATUAN – KONSENTRASI – BUAT LARUTAN PH 12 – PANASKAN LARUTAN 85*C – POMPA ANGIN DIHIDUPKAN – MASUKAN KONSENTRASI KELARUTAN – SARING KOTORAN – BUANG OKSIGEN DARI LARUTAN – RENDAM LEMBAR SENG – PISAHKAN ENDAPAN DARI LARUTAN – PERAS ENDAPAN – KERINGKAN ENDAPAN – LEBUR.